BORNEO ISTIMEWA MERAMBAH PASAR EKSPOR
Sebagai sebuah tindak lanjut dari semakin siapnya produk-produk komunitas UMKM Borneo Istimewa (Bornis) bersaing di pasar modern, kami berinisiatif menyelenggarakan kegiatan Coffee Morning terkait ekspor. Menghadirkan pelaku UMKM yang sudah berpengalaman mengurus izin ekspor, kami menggali informasi terkait seluk beluk dan tatacara mengurus izin ekspor.
Hadir sebagai pemateri yaitu Dwi Wahyudi selaku perwakilan Borneofood Indotama dan juga Didik dari Link Aja. Bang Dwi sapaan akrabnya memaparkan pengalamannya dalam membangun bisnis umkm yang bergerak di industri pengolahan daging.
Dimana bisnis ini dimulai dari nol hingga saat ini telah mengantongi izin BPOM dan izin ekspor ke negara jiran Malaysia. Bang Dwi juga menjelaskan tahapan-tahapan apa saja yang harus ditempuh UMKM hingga bisa memasuki pasar ekspor dan meraih kerjasama B to B dengan perusahaan importir di negara tujuan.
Acara Coffee Morning ini didukung penuh oleh Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kota Pontianak Bapak Haryadi S Triwibowo yang sangat berantusias mendorong kemajuan Borneo Istimewa.
Pak Haryadi menyampaikan keinginannya untuk mencarikan investor bagi para pelaku UMKM yang serius dalam menjalankan usahanya hingga mampu untuk ekspor ke luar negeri.
Untuk itu Pak Haryadi sangat menyambut baik berbagai kegiatan komunitas UMKM Borneo Istimewa yang sangat terprogram dan terencana bagi anggotanya untuk naik kelas.
Mengambil tempat di UMKM Center Pontianak, acara Coffee Morning ini berlangsung mulai pukul 09.00 wib sd 13.00 wib. Hadir sebanyak 26 pelaku peserta UMKM pilihan yang dianggap siap untuk memasuki pasar ekspor. Acara diwarnai banyak pertanyaan dari peserta karena UMKM sangat membutuhkan informasi yang detail dan akurat terkait perizinan ekspor dan tatacaranya.
Disela-sela acara Link Aja membagi-bagikan doorprize kepada para peserta serta penyerahan simbolis QRIS Link Aja kepada para UMKM Borneo Istimewa. Dalam kesempatan ini ibu Shenda sebagai pemilik usaha jamu d’Shenda menceritakan pengalamannya yang telah memanfaatkan teknologi QRIS Link Aja.
Bu Shenda merasa banyak terbantu dengan kehadiran QRIS Link Aja di booth jamunya. Terutama memudahkan pelanggannya yang banyak menggunakan aplikasi dompet digital Link Aja.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan sampel produk kepada Bang Dwi selaku perwakilan Borneofood Indotama yang berencana memajang produk UMKM Borneo Istimewa di booth mereka di kawasan border Entikong. Selain itu dalam waktu dekat juga segera diluncurkan aplikasi marketplace khusus produk makanan yang akan mengangkat keistimewaan produk-produk asal Kalimantan Barat. (ed)