Kominfo Luncurkan Program Adopsi Teknologi Digital 4.0 Bagi UMKM
Jakarta, Borneo Istimewa – Jum’at 13 Mei 2022, Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) Republik Indonesia secara resmi meluncurkan program “ADOPSI TEKNOLOGI DIGITAL 4.0 BAGI UMKM” . Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktifitas UMKM dalam menyongsong hari kebangkitan nasional dan memasuki era industri digital di 2025. Kegiatan ini di inisiasi Dirjen APTIKA Kemkominfo RI.
Dalam sambutannya, Dirjen Aptika Kominfo RI, Bpk Samuel A. Pangerapan menyampaikan bahwa dalam upaya menyukseskan usaha pemulihan ekonomi nasional melalui program ini agar UMKM mampu meningkatkan penjualan mereka. Dalam program ini ditargetkan 30 ribu UMKM bisa scale up dan on boarding ke platform digital. Program dilaksanakan selama 6 bulan melalui pendampingan intensif langsung kepada setiap pelaku UMKM yang menjadi peserta. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menyukseskan program Germas (Gerakan Masyarakat) Bangga Buatan Indonesia.
Sementara itu Deputi Bidang Usaha Mikro, Kementrian Koperasi dan UKM RI, Ir Eddy Satria M.A Menyampaikan bahwa secara Year On Year pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,1%, dan sebagian besar adalah kontribusi UMKM. Ia juga menyampaikan bahwa saat ini UMKM tengah menuju program satu data yang akan bermanfaat bagi berbagai program yang akan diberikan oleh berbagai kementrian dan instansi dalam upaya menyatukan gerak langkah mendukung pemulihan ekonomi nasional lewat UMKM.
Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G. Plate menyampaikan pula bahwa sektor ekonomi digital sangat krusial di masa post pandemi, kontribusinya secara konsisten terhadap PDB dari tahun ke tahun semakin meningkat. Ditargetkan di tahun 2030 mencapai 18%, maka ekonomi digital Indonesia perlu dilakukan inkubasi untuk semakin bertumbuh. Program ini menyasar 13 kawasan prioritas termasuk salah satunya Kalbar, dan dilakukan pendampingan secara Online dan Offline. Peserta program akan disiapkan starter kit dengan berbagai aplikasi penunjang di dalamnya. UMKM sasaran adalah mereka yang bergerak di sektor pengolahan (produsen) dan merupakan program lanjutan dari tahun sebelumnya. Adapun Fasilitator yang dipersiapkan sebanyak 165 orang di seluruh Indonesia untuk mendampingi UMKM sasaran.
Adapun 13 kawasan prioritas adalah Sumatera Utara, Bangka Belitung, Banten, Jabodetabek, dan Kepulauan Seribu, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Di Kalbar sendiri ada 2 wilayah prioritas yaitu Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, dimana nantinya akan disiapkan 1 basecamp yang menjadi tempat operasional para fasilitator dan peserta yang akan diundang untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan melalui program ini. Kalbar menerima 15 Fasilitator yang akan bertugas mendampingi 182 pelaku UMKM, termasuk melakukan kunjungan on the spot (di lokasi usaha). (ED)